Prestasi Siswa : Lilis, Raih Juara 3 Lomba Menyanyi Tunggal (FL2SN) seKecamatan Wedung

Piala dan Prestasi (.doc)

Piala dan Prestasi (.doc)

Jika kita berbicara masalah prestasi,memang menyenangkan bahkan membuat kita tak pernah bosan untuk membicarakannyaapalagi jika kita berbicara masalah prestasi seorang siswa, ditambah lagi jikayang dibicarakan adalah siswa kita sendiri. Atau mungkin bahkan anak kitasendiri. Seandainya kita adalah guru kelas, pasti kita dengan bangga membicarakan tentang murid- murid yang berprestasi. Jika ada kesempatan maka kita akan membicarakandengan teman sejawat tentang prestasi yang diperoleh oleh siswa kelas kita,bahkan biasanya kitapun termotifasi memberi perhatian yang lebih kepada anaktersebut, dan sebagai tanda perhatian tersebut kita sebagai guru sering memintapertolongan mereka. Ini dimulai dari hal yang paling kecil seperti minta diambilkanminuman, minta dibelikan kue, minta diambilkan absen dan sebagainya, bahkanmungkin meminta anak yang berprestasi tersebut mengabsen teman- temanya. Bahkanada seorang orang tua murid yang mengatakan “ Wah kalau anak saya setiap hariselalu diminta tolong sama guru mereka untuk mengabsen teman- temanya “ . Apayang tersirat dalam ucapan ini adalah kalau anak mereka adalah anak yangberprestasi disekolah sehingga ibu atau bapak guru merekapun mempercayai mereka.

Semakin sering anak dimintaipertolongan dari seorang guru mereka sebatas kemampuan yang mereka miliki makaanakpun merasa diperhatikan oleh guru mereka bahkan merekapun akan merasa lebihpercaya diri.    Dan rasa percaya diri ini adalah awal dari kesuksesan seorangsiswa.

Senin (07/04/2014) Lilis Irmayanti siswa kelas II SD N Berahan Kulon didampingi oleh Alainal Hikmah selaku pembimbing selama latihan, memberikan piala sebagai juara ke-3 Lomba Menyanyi Tunggal Festival dan Lomba Seni Sekolah Dasar Nasional (FL2SN) seKecamatan Wedung kepada Kepala Sekolah Irianto, S.Pd.SD dalam rangkaian upacara bendera hari senin yang secara rutin dilaksanaka.

Dalam sambutan yang diberikan sebagai Pembina upacara, Irianto berharap prestasi-prestasi yang di dapatkan oleh siswa mampu menjadi motivasi bagi siswa lainnya. Sehingga akan lebih banyak lagi siswa di SD N Berahan Kulon mewarnai kompetisi yang ada di tingkat kecamatan, kabupaten, dan yang lebih tinggi sampai dengan tingkat nasional. Tentu saja dengan bimbingan dari dewan guru yang mendapatkan tugas mengembangkan potensi siwa.

Resep GURU Menjadi Hebat

Resep Ini Dapat Membuat Guru Menjadi Hebat

 

Untuk menjadi guru hebat ada resepnya. Jika bahan utama untuk menjadi guru hebat ini digabungkan dengan benar, akan menghasilkan kelas yang sangat efektif dan siswa yang produktif. Guru hebat adalah guru yang memiliki mutu tinggi, terampil, dan mampu memberi pengaruh besar sehingga mampu memberi dampak sepanjang hidup pada kehidupan siswa.

Di dalam kelas berkumpul siswa dengan beragam latar belakang, kemampuan dasar, bakat, tantangan, dan pengalaman. Guru tidak bisa memandang siswanya bagai “sepotong kue” yang mudah dibuatnya dengan resep racikannya sendiri. Guru memerlukan memikiran dan menemukan cara yang tepat untuk menghasilkan cita rasa yang sesuai dengan keinginan setiap siswa.

Seperti yang ditulis oleh Anita Moultrie Turner dalam Recipe for Great Teaching: 11 Essential Ingradients, dikutip SekolahDasar.Net melalui blog demangwaru.blogspot.com (22/09/2013), untuk menjadi guru yang hebat ada sebelas bahan utama yang disajikan ke dalam proses pembelajaran di kelas. Sebelas bahan utama untuk menjadi guru ampuh itu adalah:

1. Rasa cinta dan kepedulian
Bahan utama untuk menjadi guru hebat adalah cinta pada diri sendiri, cinta pada profesi dan cinta terhadap siswa. Sebagai guru hebat harus berkata: “Jika saya memberi mereka kebaikan, maka saya dapat menerima kebaikan dari mereka.” Jika siswa mengagumi guru, penghormatan segera muncul.

2. Komunikasi
Sering terjadi proses pembelajaran di kelas di mana guru hanya mengajar 5 – 10 anak. Mereka bukannya 25 atau 30 atau lebih. Sebagian besar siswa duduk bermalas-malasan dengan gelombang otak yang tidak terarah, tidak mendengarkan atau bermain sendiri. Guru hebat harus mengajar seluruh kelas. Guru harus dapat menciptakan situasi pada anak malas tetapi mau menunjukkan jarinya sehingga mengalami kesuksesan. Sehingga terjadi komunikasi yang harmonis antara guru dan siswanya. Selain dengan siswa, orang tua juga perlu diajak komunikasi.

3. Pujian dan harga diri
Guru harus optimis dengan melihat sisi baik anak, jangan sebaliknya memandang siswanya dengan pesimistis. “Anton, kau terlambat lagi!” Kalimat ini akan menimbulkan rasa malu pada anak. Lain halnya dengan ucapan, “Anton kemarin kamu datang tepat waktu dan saya senang. Mulai besok datanglah dengan tepat waktu!” Mengajar dengan menggunakan pujian-pujian secara konsisten akan menghasilkan kualitas pembelajaran yang mengagumkan.

4. Hormat dan harga diri
Guru sepenuhnya dapat menjadi model rasa hormat dan harga diri selama jam sekolah. Guru harus memulai dari diri sendiri, dengan menjadi model perilaku menghormati ketika mereka berhubungan dengan rekan kerja dan siswa.

5. Lingkungan ruang kelas
Ciptakan komunitas hangat dan dapat dipercaya bagi para siswa. Supaya terjadi komunikasi yang jelas dan konsisten pastikan bahwa kelas adalah milik setiap orang. Ciptakan ruang kelas merupakan lingkungan dengan banyak pernak-pernik, misalnya: Visi dan Misi, Tata tertib kelas, pengumuman, contoh karya siswa, dan sebagainya. Pengaturan tempat duduk sangat berpengarauh terhadap berlangsungnya proses pembelajaran dan hasil belajar.

6. Manajemen kelas
Guru harus menentukan pedoman, aturan, dan prosedur yang jelas sehingga tercipta interaksi setiap orang di kelas dengan efektif.

7. Disiplin, bersikaplah adil dan konsisten
Tangani perilaku yang tak diharapkan. Buat kontak mata langsung dengan siswa sehingga mereka menganggap ada keseriusan. Gunakan kedekatan untuk menempatkan fisik dengan siswa sehingga mereka memahami perilakunya tidak pantas. Tangani disiplin dengan tenang, lembut, dan sadar. Lakukan dulu perilaku yang diharapkan untuk ditiru siswa. Kaji ulang dengan siswa pada waktu terjadi pelanggaran. Senantiasa konsisten dengan aturan yang dibuat.

8. Menyusun buku catatan
Semua siswa untuk biasakan memiliki buku catatan yang berisi tentang hasil kerja siswa. Dengan ini diharapkan para siswa belajar bertanggung jawab atas tugas mereka sendiri.

9. Ketrampilan kehidupan nyata ke dalam kurikulum
Sangat penting siswa memahami bahwa keterampilan yang mereka pelajari di sekolah harus bisa diterapkan ke keterampilan nyata yang mereka perlukan agar menjadi orang dewasa yang sukses, sehat, dan makmur.

10. Kolaborasi
Dalam pembelajaran perlu adanya kolaborasi antar penyelenggara sekolah, baik antar guru dengan guru, antar guru dengan karyawan maupun guru dengan orang tua siswa. Perlu dibentuk tim untuk mengadakan pertemuan mingguan dan bulanan, perencanaan pembelajaran, maupun pengamatan ke kelas siswa. Guru hebat memahami pentingnya kerja kolaborasi dengan guru lain.

11. Penyajian
Setelah semua bahan dipersiapkan, guru siap untuk menyajikan ke dalam meja makan pembelajaran. Kelas yang sudah dipersiapkan adalah milik Anda. Anda memiliki kebebasan pribadi yang besar untuk memberikan pengaruh positif pada kehidupan siswa. Mengajar merupakan profesi yang bersahaja, terhormat, dan menantang yang mempengaruhi siswa, orang tua mereka, dan masyarakat mereka.

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2013/09/resep-ini-dapat-membuat-guru-menjadi-hebat.html#ixzz2vQFaJZvl

Metode Pembelajaran Modelling The Way

Modeling The Way merupakan metamorfosa dari metode sosiodrama.

Metode Modeling The Way sebagai metode pembelajaran adalah suatu metode yang dilaksanakan dengan cara guru memberikan skenario suatu sub bahasan untuk didemonstrasikan siswa di depan kelas, sehingga menghasilkan ketangkasan dengan keterampilan atau skill dan profesionalisme.

Metode Modeling The Way merupakan salah satu metode mengajar yang dikembangkan oleh Mel Silbermam, seorang yang memang berkompeten di bidang psikologi pendidikan. Metode ini merupakan sekumpulan dari 101 strategi pengajaran. Sebuah metode yang menitik beratkan pada kemampuan seorang siswa untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Karena siswa dapat bermain peran sesuai dengan materi yang diajarkan.

Ada sebuah pendapat, metode Modeling The Way merupakan metamorfosa dari metode sosiodrama. Yakni sebuah metode dengan cara mendramatisasikan suatu tindakan atau tingkah laku dalam hubungan sosial. Dengan kata lain guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan atau peran tertentu sebagaimana yang ada dalam kehidupan masyarakat (sosial). Hendaknya siswa diberi kesempatan untuk berinisiatif serta diberi bimbingan atau lainnya agar lebih berhasil.

Metode ini mempunyai kelebihan sebagai berikut: 1) Mendidik siswa mampu menyelesaikan sendiri problema sosial yang ia jumpai; 2) Memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa; 3) Mendidik siswa berbahasa yang baik dan dapat menyalurkan pikiran serta perasaannya dengan jelas dan tepat; 4) Mau menerima dan menghargai pendapat oranglain; 5) Memupuk perkembangan kreativitas anak.

Sedangkan kelemahannya adalah sebagai berikut: 1) Pemecahan problem yang disampaikan oleh siswa belum tentu cocok dengan keadaan yang ada di masyarakat, 2) Karena waktu yang terbatas, maka kesempatan berperan secara wajar kurang terpenuhi, 3) Rasa malu dan tekut akan mengakibatkan ketidak wajaran dalam memainkan peran, sehingga hasilnyapun kurang memenuhi harapan.

SekolahDasar.Net

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2014/03/pembelajaran-dengan-metode-modelling-way.html#ixzz2vHrdFcSd

Sampai Waktunya Tiba, Mentari pun Akan Muncul Kembali

Mentari Pagi (.doc)

Mentari Pagi muncul dengan kibaran Sang Merah Putih (.doc)

Mencari mentari di malam hari, hanya akan sia-sia, tetapi bukan berarti matahari itu hilang atau lenyap, ia hanya terlihat di balik sisi bumi yang lain sampai waktunya tiba mentari pun akan muncul kembali.

Mencari kebahagiaan pada saat penderitaan datang, juga bukan tidak mungkin, karena bahagia tidak pernah meninggalkanmu. Dengan membalikan kondisi yang ada, kita baru mampu mendapatkan kebahagiaan itu, cobalah mengubah cara berpikir dan cara pandang kita dalam melihat persoalan yang ada, maka bahagia akan kembali menjadi milik kita. Ibarat rotasi yang dipercepat, maka mentari pun akan kembali terlihat sebelum waktunya (umpama bisa dipercepat).

Bila di hati kita terdapat mentari yang selalu memberi kehangatan dan ‘kehidupan’, maka tidak perduli siang atau malam, kita akan dapat melihat dengan jelas. Batin ini tidak akan lagi berada di dalam kegelapan. Selama mentari hati ini adalah mentari yang penuh cinta kasih, welas asih, rasa simpati dan kebijaksanaan. Demi kebaikan, mentari ini akan bersinar dengan lembutnya. Tugasnya adalah membakar sifat-sifat buruk kita.

Siswa Sekolah Dasar Selalu Naik Kelas, Mulai Tahun 2014

Tidak ada lagi siswa sekolah dasar yang tinggal kelas atau tidak naik kelas.

Mulai tahun 2014 tidak ada lagi siswa sekolah dasar (SD) yang tinggal kelas. Hal ini sejalan dengan mulai diterapkannya Kurikulum 2013 pengganti Kurikulum KTSP di seluruh sekolah. Bentuk penilaian siswa sekolah dasar berubah, tidak lagi berupa angka, tetapi berbentuk deskripsi. Siswa yang belum memahami atau menguasai pelajaran tetap boleh naik kelas, tetapi harus mengulang pelajaran yang belum dikuasainya.

Penilaian rapor sekolah dasar berbentuk deskripsi untuk menilai sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa peserta didik. Rapor berubah, tidak lagi berisi angka-angka. Hal itu dikatakan Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Ramon Mohandas, ”Penilaian di SD tidak ada angka, tetapi narasi,” katan Ramon sebelum Rapat Koordinasi Persiapan Implementasi Kurikulum 2013 dan Ujian Nasional 2014kutipan SekolahDasar.Net dari Kompas (02/12/2013).

Untuk memperkenalkan sistem yang baru ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah melaksanakan pelatihan untuk guru pendamping yang turun ke lapangan. Para guru dijelaskan bentuk rapor, cara penilaian, dan pemberian angka. Tahun ini pelatihan diikuti 6.000 sekolah dasar dan akan bertambah menjadi 150.000 sekolah dasar pada tahun depan.

Penilaian narasi dalam rapor harus menggunakan bahasa positif karena usia anak yang masih dalam batasan usia emas. Penilaian narasi juga harus bisa memotivasi anak untuk meningkatkan kemampuannya. Hal itu ditambahkan oleh Kepala Unit Implementasi Kurikulum Kemdikbud, Tjipto Sumadi. ”Selama ini jika anak diberi nilai lima atau nilai merah, justru kurang baik dari sisi psikologis anak,” kata Tjipto.

SekolahDasar.Net |

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2013/12/mulai-2014-tidak-ada-lagi-siswa-sd-tinggal-kelas.html#ixzz2vHnv2PUG

UPACARA BENDERA DAN MANFAATNYA

UPACARA_BENDERA

Peserta Upacara Bendera Hari Senin (03/032014) SD N BERAHAN KULON. (.doc)

Upacara bendera mengajak kita untuk berjiwa nasionalis. Berdiri dan menghormat kepada bendera sang saka merah putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya. Jika kita mampu berdisiplin, maka pada saat pengibaran bendera itu, hati akan bergetar sekaligus bangga karena sang merah putih berkibar dengan gagahnya. Di sanalah terlihat bahwa kita adalah bangsa yang telah merdeka dan berdaulat. Merdeka karena jasa para pahlawan kita yang gagah berani mengusir penjajah dari bumi Indonesia.

Upacara bendera mengajarkan kepada kita tentang jasa para pahlawan, mendoakannya, dan menyanyikan lagu-lagu nasional yang membuat peserta didik tahu sejarah bangsa Indonesia dan menanamkan jiwa patriotisme di kalangan anak muda.
Upacara sebenarnya menjadi bagian dari interaksi edukatif. Upacara juga menjadi instrumen atau alat yang cukup efektif untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai tertentu serta upaya mengaktualkan potensi-potensi anak didik. Dalam upacara bendera sederet acara digelar yang semuanya bermuara pada kedisiplinan dan jiwa nasionalisme. Mulai dari anak-anak dibariskan dengan sangat rapi, sampai pembubaran barisan setelah selesai upacara bendera.

PESERTA U P A C A R APETUGAS UPACARAAda beberapa manfaat dari upacara bendera, yaitu :

1.    Menumbuhkan potensi kepemimpinan
Setiap siswa secara bergilir diberi kesempatan untuk tampil memimpin upacara. Sebagai pemimpin upacara mereka dituntut untuk mampu tampil memimpin upacara.
2.    Membangun rasa percaya diri
Pengalaman membuktikan sebagian siswa masih mengalami demam panggung ketika harus tampil memimpin, namun sikap grogi itu akan hilang saat sudah terbiasa untuk memimpin.
3.    Membiasakan hidup tertib dan disiplin
Pada sebuah kegiatan upacara, terdapat aba-aba, ketertiban, disiplin berbaris, dan tata cara yang baku untuk peran pemimpin dan yang dipimpin. Ketika seseorang berperan memimpin harus bisa memainkan peran sesuai posisinya. Begitu juga yang berposisi sebagai yang dipimpin.
4.    Belajar bersosial dengan lingkungan
Dari kegiatan upacara diharapkan tumbuh kesadaran bahwa pada setiap kelompok sosial, demi tertib sosial terdapat aturan atau norma yang bersifat memaksa sebagai konsekuensi memasuki suatu kelompok sosial.
5.    Menumbuhkan semangat kebersamaan
Dalam posisi upacara, untuk melanjutkan gerakan atau aba-aba berikutnya ditempuh jika aba-aba sebelumnya telah sepenuhnya dilaksanakan. Saat terdapat beberapa siswa yang tidak mematuhi aba-aba maka gerakan tersebut tidak bisa dikatakan sempurna. Melalui pembiasaan yang demikian, diharapkan tumbuh kesadaran akan kebersamaan.
6.    Membangun sikap tenggang rasa
Pengalaman membuktikan meski seseorang sebelumnya sudah mempersiapkan diri namun ketika tampil memimpin seringkali melakukan kekeliruan. Ternyata berperan sebagai pemimpin tak semudah menerima atau melaksanakan aba-aba. Pengalaman-pengalaman seperti ini akan menumbuhkan kesadaran tenggang rasa.
7.    Belajar bertanggungjawab
Terdapat sejumlah hal yang harus dilaporkan seperti jumblah, kurang, hadir, dan keterangan masing-masing yang berhalangan hadir . pemimpin harus secara akurat melaporkannya kepada guru. Dan tujuan dari aturan tersebut yaitu untuk menumbuhkan sikap koreksi dan tanggungjawab.

GURU (Puisi)

Karya : Aistya Rimaningrum
Kelas : V

¨DIKALA MENTARI MUNCUL
¨KAU KAYUH SEPEDA TUAMU
¨DEMI ANAK PUTRA PUTRIMU
¨DAN MASA DEPAN ANAKMU
¨KAU BIMBING PUTRA PUTRIMU
¨DENGAN TULUS DAN IKHLAS
¨TANPA MENGENAL LELAH DAN LETIH
¨KARNA ITU SUATU PERJUANGAN
cropped-sekolah-dasar_sd_.jpg

logo_sd_.jpg

Sejarah Desa Berahan (Berbahasa Jawa)

LEGENDA DESA BERAHAN

Legenda Desa Berahan (ilustrasi desa .doc)

Legenda Desa Berahan (ilustrasi desa .doc)

Miturut carita, menawa Desa Berahan kuwi nduweni legenda. Nalika ing zaman ndhisik ing tlatah Kecamatan Wedung iseh sepi wargane amarga isih rupa alas. Ing sawijining dina teka ana wong kang asma Kanjeng Raden Burhan, dheweke kuwi sawijining pemuka agama Islam. Nalika wis tekan ing tlatah Wedung, Kanjeng Raden Burhan mlaku terus nganti tekan Desa Berahan. Ing wektu kuwi Desa Berahan uga iseh rupa alas, mula Kanjeng Raden Burhan nduwe tekad arep mbabati tanduran ing Desa Berahan nganti enthek. Kanjeng Raden Burhan kersa mbabati amarga dheweke wis krasa krasan urip ing tlatah kana lan dheweke uga wis nduwe pepinginan arep urip utawa omah-omah ing kana. Kanjeng Raden Burhan urip karo bojone ing Desa Berahan. Ndhisike Desa Berahan kuwi durung dhuwe jeneng, sakbubare tanduran wis padha dibabati karo Kanjeng Raden Burhan, dheweke terus ngendika yen tanduran kang ana kene kok akehe ngene yo, ambrah-ambrah ora karuan, mula desa kuwi diarani Berahan. Ndhisike wong kang urip ing Desa Berahan namung Kanjeng Raden Burhan karo bojone, nanging saya suwe saya akeh amarga saka anake dhewe Kanjeng Raden Burhan karo para warga saka desa liya. Amarga Desa Berahan gedhe, mula dipisah dadi loro yaiku kang sisih wetan diarani Berahan Wetan lan kang sisih kulon diarani Berahan Kulon. Berahan Kulon kang dadi panggonane Kanjeng Raden Burhan sakulawarga. Bedhane Berahan Kulon karo Berahan Wetan ora namung panggonane, gedhene desa uga dadi bedane. Menawa Desa Berahan Kulon kuwi desane cilik, wargane sithik nanging bandha desane akeh. Menawa Berahan Wetan desane gedhe, wargane uga akeh, desane kapisah-pisah maneh dadi akeh dusun, lan bandha desane akeh. Kang dadi wates antarane Desa Berahan Kulon karo Desa Berahan Wetan yaiku kali. Sakiki Kanjeng Raden Burhan kang dadi perintis Desa Berahan wis suwe seda. Kanggo ngormati jasane dheweke, Kanjeng Raden Burhan dimakamake ing mburine Mejid Jami` Al Burhan, yaiku masjid Desa Berahan Kulon. Nanging makame bojone Kanjeng Raden Burhan ing Desa Wedung ora sesandingan karo makame Kanjeng Raden Burhan. Ndhisike makame Kanjeng Raden Burhan ora dirumati karo warga, nanging sakwise ana kadadeyan-kadadeyan kang dianggep aneh mula para warga gotong royong mbangun makame Kanjeng Raden Burhan. Makam Kanjeng Raden Burhan nganti sakiki isih dirumati kanthi gemati mula isek apik. Menawa ana apa-apa kang rusak cepet-cepet didandani. Kanggo ngeling-eling jasane Kanjeng Raden Burhan nalika tanggal 1 Sura dianakake khoul. Neng Desa Berahan Kulon kuwi ana Mejid Jami` Al Burhan kang sejatine kuwi gaweyane Kanjeng Raden Burhan. Mejide kuwi ndhisike bangunane kaya Masjid Agung Demak. Ing Masjid Agung Demak ana lawang bledege, ing Berahan Kulon masjide uga ana lawang bledege. Nanging sakiki mejide wis akeh kang diowah-owahi amarga wis tuwa. Nalika Kanjeng Raden Burhan taksih gesang, dheweke nduwe kawibawan lan sekti mandraguna lan diajeni karo warga. Anggone nyebarake agama Islam nganti ngrembaka. Ing carita yen putri Dewi Amiswati putrane Prabu Brawijaya, raja Majapahit kang pungkasan, kepingin sowan ing daleme kanjeng Raden Burhan amarga dheweke kepingin namba penyakit kulite. Dewi Amiswati gandhane amis, gudhigen mula dheweke kepingin namba supaya waras. Dewi Amiswati sakwise tekan ing Desa Berahan Kulon kepanggih kaliyan Kanjeng Raden Burhan kang kaya disaranake, dheweke banjur diutus Kanjeng Raden Burhan supaya adus ing Sendhang Kencana. Ing carita Sendhang Kencana kuwi panggonane adus bidadari saka kahyangan, lan Sendhang Kencana kuwi dalan kang tumuju kuburan ing Desa Berahan Wetan karo Dukuh Ketapang. Ing kuburan kuwi ana sumure kang ajaib, banyune bisa kanggo tamba warga liya-liyane, menawa ana bayi kang lair driji tangane utawa driji sikile kumpul, lan menawa ana bayi kang lair embon-embonane wis thukul rambut putih yaiku namung ana embon-embon. Kebeneran ana bayi loro lair kang diajab mau ana. Mula banyu saka sumur mau bisa kanggo tamba warga kana lan liya-liyane. Amarga ana kadadeyan kaya mau, ndadekake dukane Pemerintahane Landa, amarga bisa nggawe cuwane dokter. Terus sumur mau diurug lan ditutup karo Landa nganti sakiki. Dewi Amiswati saklebare adus ing Sendhang Kencana mau mbasuh pasuryane lan kulite dadi waras lan gandane malih dadi wangi, ora amis maneh. Kanggo mbales budine Kanjeng Raden Burhan, Dewi Amiswati ora gelem bali menyang Majapahit nanging ngabdi karo Kanjeng Raden Burhan lan gelem didadekake bojo. Saklebare Dewi Amiswati seda, dheweke dimakamake ing mburine mejid Berahan Wetan, Kanjeng Raden Burhan dimakamake ing mburine Mejid Jami` Al Burhan Berahan Kulon lan bojo kang tuwa dimakamake ing mburine Mejid Al Falah Wedung. Asal usul tembung Wedung kuwi amarga Kanjeng Raden Burhan mbabat alas ing kana, alate kang jenenge Wadhung ilang, lan ilange kuwi ing kali mburine Balai Rama Wedung. Nganti sakniki Wedung dadi jeneng Kecamatan. Ndhisike carita wong-wong tuwa cedhak karo ilange Wadung ing kreteg, menawa ana wong kang liwat atawa nyebrang ngambet gandha banger, banjur ngidu teras kemawon tutuke wong mau perot. Mula carita asal usul Desa Berahan Kulon mau ditulis ing buku gedhe nganti kertase mangkak lan tulisane nganggo tulisan arab gundul. Berahan saka tembung ambrah-ambrah ora karuan maksude akeh bandha desane, wong Jawa pakulinane ngucapake Berahan. Ing Desa Berhan Kulon sisih kidul ana mejid tiban amarga ujug-ujug ana mejid lan menawa wis mlebu wektu sholat, bedhuge muni dhewe. Kadadeyan kaya mau ana terus naganti suwe. Amarga ing wektu kuwi kampung mejid kana ana seni budaya barongan utawa jaran kepang utawa jathilan lan wargane lali marang Gusti Ingkang Murbeng Dumadi, kang dielingi namung jathilan. Lan anehe masjid tiban mau sirna utawa ilang lan bedhuge sakniki ana ing Mejid Terboyo Semarang lan ana tulisane Bedhug Berahan. Bebarengan karo ilange mejid tiban mau, malah ana tiban maneh yaiku Balai Rama ana ing sisih wetane lan madhepe adhep-adhepan karo mejid tiban mau. Balai Rama sakiki isih ana lan menawa wulan apit ana Sedekah Desa yaiku ringgit kanggo ngresiki desa. Papan kang dhisike ana mejid tibane sakniki dibangun Mushola Al Falah.

Sumber: Wikipedia/Sejarah Desa Berahan.